Konteks Penelitian dan Penarikan Sampel

  1. Populasi dalam konteks penelitian diartikan sebagai keseluruhan elemen atau satuan yang ingin diteliti. Silahkan diskusikan populasi dalam penelitian anda dengan menentukan batasan populasi mencakup isi, cakupan, dan waktu
Diketahui bahwa perlu adanya batasan yang jelas tentang populasi yang harus diteliti. Untuk memberikan batasan yang jelas, maka rumusan sebuah populasi sebaiknya mencakup tiga unsur, yaitu isi, cakupan, dan waktu.
Contoh tingkat pemahaman Wajib Pajak Orang Pribadi KPP x tentang materi  Cara Penyampaian SPT Tahunan melalui e-Filing
Isi : Wajib Pajak Orang Pribadi KPP X
Cakupan : yang sudah menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi melalui e-Filing
Waktu : Tahun 2018 (SPT Tahunan disampaikan 1 tahun 1 kali)

Source modul penelitian social hal 5.4
  1. kemudian tentukan pula sampel dari penelitian anda tersebut sesuai dengan tekik penarikan sampel yang anda pilih
Saya memilih teknik ini karena jumlah populasi lebih dari 1000 orang.

Teknik Penarikan Sampel Sistematis (Systematical Sampling)
Teknik ini akan mudah digunakan jika jumlah populasi sangat banyak dan sifatnya homogen. Tahapan yang harus dilakukan untuk menarik sampel adalah sebagai berikut:

a. Susun kerangka sampel (daftar nama populasi) dalam kelompok dengan cara membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang diinginkan.

b. Pilih salah satu kelompok dengan cara acak.

Source modul penelitian social hal 5.23
Share:

KETENTUAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNIVERSITAS TERBUKA

Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen DIKTI No. 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah, setiap mahasiswa diwajibkan melakukan publikasi ilmiah sebelum yang bersangkutan lulus suatu program studi dan mendapatkan gelar S1 maupun S2.
Format Penulisan:
  1. Ukuran kertas A4
  2. Spasi 1,5
  3. Jumlah Halaman 7-12
  4. Format File doc, docx, rtf atau odt
  5. Bahasa Indonesia maks. 200 kata, 3-5 kata kunci dan 1 spasi
  6. Tabel menggunakan Word Processor
  7. File: artikel dalam satu file menyeluruh, pemberian nama file (nama_nim_judul artikel)
Bagian Pembuka
      Cover
      Halaman judul.
      Halaman pengesahan.
      Abstraksi
      Kata pengantar.
      Daftar isi.
      Ringkasan isi.
Bagian isi
      Pendahuluan
      Kajian teori
      Metode penelitian
      Hasil penelitian

Bagian Penunjang
      Daftar pustaka.
      Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
      Daftar Tabel
Sistematika Hasil Penelitian :
  1. Judul, Nama Penulis, Alamat Email, Program Studi, Universitas.
  2. Abstrak
  3. Kata Kunci
  4. Pendahuluan (tanpa subjudul, latar belakang masalah, tinjauan pustaka, dan masalah/tujuan penelitian)
  5. Metode
  6. Hasil dan Pembahasan
  7. Kesimpulan dan Saran
  8. Daftar Pustaka
Sistematika Hasil Pemikiran, Ide dan Gagasan :
  1. Judul, Nama Penulis, Alamat Email, Program Studi, Universitas.
  2. Abstrak
  3. Kata Kunci
  4. Pendahuluan (tanpa subjudul, latar belakang masalah, tinjauan pustaka, dan masalah/tujuan penelitian)
  5. Isi (dituliskan subjudul)
  6. Kesimpulan dan Saran
  7. Daftar Pustaka
Metode Karya Ilmiah :
  1. Menggambarkan langkah penelitian beserta alasannya.
  2. Statistik yang digunakan dikemukakan secara jelas.
  3. Cara melakukan analisis terhadap objek yang sedang diteliti.
Ketentuan Plagiasi:
      Dasar peraturan yaitu Permendiknas No.17 tahun 2010, pasal 1 ayat 1
      Cara menghindari Plagiat yaitu:
      Dilarang menyerahkan karya ilmiah orang lain sebagai karya ilmiah milik Anda, berupa karya ilmiah yang tidak ataupun telah dipublikasikan.
      Menuliskan sumber referensi pernyataan tentang fakta, data, pemikiran, atau pendapat yang bukan milik Anda.
Kutipan langsung harus berada dalam tanda petik dan gunakan kutipan langsung seminimal mungkin
  1. Dilarang menyerahkan karya ilmiah orang lain sebagai karya ilmiah milik Anda, berupa karya ilmiah yang tidak ataupun telah dipublikasikan.
  2. Menuliskan sumber referensi pernyataan tentang fakta, data, pemikiran, atau pendapat yang bukan milik Anda.
  3. Kutipan langsung harus berada dalam tanda petik dan gunakan kutipan langsung seminimal mungkin
  4. Dilarang menulis karya ilmiah gabungan dari beberapa karya ilmiah orang lain.
  5. Dilarang mengumpulakan atau mengunggah karya ilmiah yang sama untuk tugas atau publikasi lain.
  6. Dilarang membeli, meminjam, atau menggunakan makalah, artikel, skripsi, tesis dan disertasi karya orang lain sebagai karya Anda.
  7. Hindari meminjamkan karya ilmiah Anda kepada orang lain sebelum dipublikasikan melalui Jurnal Online UT

Terimakasih
Share:

AUDITING II AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN

Sebutkan 2 faktor yang dapat mendorong manajemen untuk dapat melakukan salah saji asersi siklus pendapatan dan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan

1. Tekanan untuk membuat lebih saji pendapatan sehingga melaporkan pencapaian target pendapatan atau profitabilitas padahal sebenarnya tidak terpenuhi karena faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional, atau regional; dampak perkembangan teknologi terhadap daya saing perusahaan; atau buruknya manajemen. Cara yang digunakan untuk membuat lebih saji pendapatan mencakup pencatatan penjualan fiktif, penyelenggaraan pembukuan terbuka sehingga penjualan periode berikutnya dicatat pada periode berjalan (pisah batas yang tidak tepat), dan mencatat pengiriman barang yang tidak dipesan ke pelanggan menjelang akhir tahun dan mengakuinya sebagai penjualan tahun berjalan dan kemudian dibalikkan pada periode berikutnya.

2. Tekanan untuk membuat lebih saji kas dan piutang kotor atau kurang saji cadangan kerugian piutang dalam rangka melaporkan modal kerja yang lebih tinggi untuk memenuhi syarat perjanjian utang.

Sebutkan 1 contoh factor lingkungan pengendalian yang penting untuk mengurangi risiko kecurangan pelaporan keuangan dengan melakukan lebih saji pendapatan dan piutang

Faktor lingkungan pengendalian yang penting untuk mengurangi risiko kecurangan pelaporan keuangan dengan melakukan lebih saji pendapatan dan piutang, misalnya, adalah penerapan dan ketaatan manajemen terhadap standar integritas dan nilai-nilai etika yang tinggi.

Jelaskan 5 dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi penyesuaian penjualan

Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi penyesuaian penjualan meliputi sebagai berikut.
a. Otorisasi retur penjualan. Formulir yang menunjukkan deskripsi, jumlah, dan data lain tentang barang yang diretur. Dokumen ini berfungsi sebagai landasan inisiasi retur penjualan dan pemrosesan retur penjualan internal retur dari pelanggan oleh penjual.
b. Otorisasi penghapusan piutang usaha. Formulir yang menunjukkan prosedur yang dilakukan dalam usaha penagihan dan dokumen otorisasi penghapusan piutang usaha.
c. Laporan penerimaan. Laporan yang dibuat saat menerima barang dari pelanggan yang menunjukkan kondisi dan jumlah barang yang diterima.
d. Memo kredit. Formulir yang menyatakan jumlah yang dikreditkan ke piutang usaha meliputi data spesifik bagian yang diretur, harga, dan nilai yang dikreditkan. Dokumen ini menjadi dasar pencatatan retur penjualan.
e. Jurnal. Dokumen yang digunakan untuk mencatat penyesuaian seperti penghapusan piutang usaha di buku besar.

Mengapa risiko bawaan persediaan / sediaan terbilang cukup tinggi pada entitas seperti pabrik, grosir, retailer? Jelaskan 3 alasannya

1. Volume transaksi pembelian, produksi, dan penjualan yang mempengaruhi akun-akun tersebut biasanya tinggi, meningkatkan kesempatan munculnya salah saji.
2. Sering ada masalah terkait identifikasi, pengukuran, dan alokasi kos sediaan seperti bahan baku, tenaga kerja dan kos pabrikasi tidak langsung, kos produksi bersama (joint costs), dan disposisi varian kos, akuntansi barang sisa dan masalah akuntansi kos lainnya.
3. Perbedaan sediaan yang besar kadang-kadang mengharuskan penggunaan prosedur khusus untuk menentukan jumlah sediaan, misalnya geometric volume tumpukan stok barang, aerial photography, dan perkiraan kuantitas oleh ahli.
4. Sediaan sering disimpan pada berbagai macam tempat, menambah kesulitan terkait mempertahankan kontrol fisik terhadap pencurian dan kerusakan, dan akuntansi barang saat transit antar lokasi yang memadai.
5. Sediaan sangat rawan usang, kerusakan, dan faktor lain seperti kondisi ekonomi secara umum yang dapat mempengaruhi permintaan dan kemudahlakuan, serta penilaian yang benar untuk sediaan.
6. Sediaan dapat dijual karena perjanjian pengembalian dan pembelian kembali.

Pada tes detail transaksi pada aktifitas tes substantive untuk asersi-asertsi sediaan, pada saat dilakukan uji penjurnalan, akun apa saja yang dilakukan pencocokan penjurnalan yang tercatat pada akun sediaan?

Beberapa atau semua jenis tes mungkin dilakukan sebagai bagian dari tes bertujuan ganda selama pekerjaan interim. Pencocokan penjurnalan yang tercatat pada akun sediaan terdiri atas berikut ini.

1) Debit pada sediaan barang dagang atau bahan baku ke faktur pemasok (vendor), laporan penerimaan, dan pemesanan pembelian.
2) Debit pada sediaan barang dalam proses atau barang jadi ke catatan kos produksi dan laporan produksi.
3) Kredit pada sediaan barang dagang atau bahan baku pada dokumen dan catatan penjualan.
4) Kredit terhadap sediaan barang dalam proses atau barang jadi pada catatan kos produksi dan laporan produksi.

 Ingat bahwa jurnal pencocokan yang meningkatkan saldo sediaan menyediakan bukti tentang keberadaan dan penilaian sediaan pada waktu transaksi. Entri pencocokan yang mengurangi saldo sediaan untuk menentukan ketepatan pengurangan sediaan menyajikan bukti lebih jauh tentang asersi penilaian harga pokok penjualan.
Share:

3 macam transaksi terkait aset tetap

Tes substantif menangani 3 macam transaksi terkait aset tetap, yaitu:
(1) penambahan, (2) penghapusan, dan (3) perbaikan dan pemeliharaan.

1) Pencocokan Penambahan Aset Tetap
Semua penambahan utama harus didukung dokumentasi berupa formulir otorisasi yang tepat waktu (in the minutes), voucher, faktur, kontrak, dan cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus cocok dengan dokumentasi pendukung (EO1). Jika ada banyak transaksi, pencocokan dapat dilakukan dengan dasar tes. Dalam melakukan tes, auditor harus memastikan bahwa pengakuan akuntansi yang tepat telah dilakukan pada kos pemasangan, pengiriman, dan kos sejenis. Untuk konstruksi yang
masih berjalan, auditor dapat meninjau kontrak dan dokumentasi yang mendukung kos konstruksi.
Ketika aset tetap diperoleh dengan sewa modal, kos properti dan kewajiban terkait harus dicatat pada nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa depan (VA1). Akurasi penentuan nilai sekarang sewa klien harus dipastikan dengan penghitungan ulang. Pencocokan tambahan menyediakan bukti tentang keberadaan atau keterjadian (EO1), hak dan kewajiban (RO1), dan asersi penilaian dan alokasi (VA1).

2) Pencocokan Penghapusan Aset Tetap
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus diperiksa secara hati-hati untuk menentukan akurasi dan kepatutan pencatatan akuntansi, termasuk pengakuan untung atau rugi, jika ada. Prosedur-prosedur berikut juga berguna bagi auditor dalam menentukan apakah semua pembatalan telah dicatat (C2).
(a) Menganalisis berbagai macam akun pendapatan terkait penambahan dari penjualan aset tetap.
(b) Memeriksa pemindahan fasilitas terkait lini produksi dan operasi yang tidak dilanjutkan.
(c) Melacak pembatalan order pekerjaan dan otorisasi pembatalan terhadap pencatatan akuntansi.
(d) Meninjau peraturan asuransi untuk penghentian atau pengurangan penutupan.
(e) Membuat penyelidikan manajemen terkait pembatalan.
Bukti bahwa semua pembatalan atau penghapusan aset telah dicatat dengan benar terkait asersi keberadaan atau keterjadian (C2), hak dan kewajiban (RO1), dan asersi penilaian atau alokasi (VA3). Bukti yang mendukung validitas transaksi yang mengurangi saldo aset tetap berhubungan dengan asersi kelengkapan.

Akhirnya, bukti yang didapat ketika mengaudit penghapusan aset tetap dapat membantu dalam pengauditan biaya depresiasi. Rugi signifikan pada penghapusan aset dapat mengindikasikan bahwa estimasi depresiasi tidak cukup. Untung yang signifikan dapat mengindikasikan bahwa klien terlalu agresif dalam mendepresiasi aset (VA4, VA6).

3) Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Tujuan auditor dalam melakukan tes yang terakhir adalah untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Kepatutan meliputi pertimbangan apakah klien telah membuat pembedaan yang tepat antara pengeluaran pendapatan dan modal. Maka dari itu, auditor harus mengamati tiap-tiap tagihan untuk mengidentifikasi hal-hal material yang perlu dikapitalisasi. Untuk hal-hal tersebut, auditor harus menguji dokumentasi pendukung seperti faktur
vendor, order pekerjaan perusahaan, dan otorisasi manajemen untuk menentukan kepatutan tagihan atau kebutuhan akan jurnal penyesuaian (E03). Auditor juga harus memperhitungkan pengeluaran lain yang mungkin telah dikapitalisasi oleh entitas, seperti halnya kos sambungan (line costs) pada perusahaan telekomunikasi atau kapitalisasi kos bunga. Konsistensi mencakup penentuan apakah kriteria perusahaan dalam pembedaan antara modal dan pengeluaran sama dengan tahun sebelumnya. Tes substantif memberikan bukti penting asersi kelengkapan (C4) untuk aset tetap sebab tes tersebut seharusnya mampu menyingkap pengeluaran yang seharusnya dikapitalisasi. Menganalisis jurnal biaya perbaikan juga menghasilkan bukti tentang penilaian aset tetap. Sebagai tambahan, analitis dapat mengungkapkan kesalahan klasifikasi pada akun-akun yang terkait dengan asersi penyajian dan
pengungkapan (PD1, PD3).
Share: