KISAH-KISAH INSPIRASI ISLAMI

 Bismillah ... 🌷


BUKA PERISAI REZEKI


💙 Sadari ada Perisai Rezeki.

Menyadari ada Perisai Rezeki dalam diri adalah awal dari datangnya keajaiban.

Teliti dan evaluasi diri  dengan cermat, dosa dan kesalahan. Semua anak Adam berdosa dan melakukan kesalahan dan sebaik-baik manusia berdosa adalah yang bertaubat.

💙 Mengikis Perisai Rezeki 

Istighfar dengan benar dan lakukan taubat nasuha. Ada yang sadar sendiri, namun ada juga yang bertaubat karena bantuan atau teguran orang lain.

Banyak orang tidak berhasil melalui jalan pertaubatan ini. Mereka enggan bertaubat dan merendahkan diri kepada Allah SWT, karena masih dikuasai dan diperbudak ego dan hawa nafsu.

Yuk kita bersungguh-sungguh dan saling membantu utk mengikis Perisai Rezeki

Perisai Rezeki  itu :

🌷 tindakan2 kita yang tidak benar, tidak  baik, tidak pantas.

🌷 Lisan kita - ucapan yg tidak bagus, yg membuat tidak nyaman didengar orang lain.

🌷 Dalam hati kita (mis 3 D = Dendam, Dengki, Dongkol)

Perisai itu ada yang Tebal (Dosa Besar), tapi juga ada yang tipis, halus, lembut.

Perisai perisai itu bisa berupa :

🌷 Hal2 yg berupa ketidaktaatan kita dengan Alloh, hubungan tidak baik dengan Alloh.

🌷 Hal2 berupa  hubungan tidak baik dengan  sesama makhluk.

🌷 Hal2 tidak baik  mengenai diri sendiri.

Yuk sadari dan teliti lalu Buka Perisai Rezeki Kita.

Buka Perisai Rezeki !!!  rezeki kita akan mengalir deras berlimpah, barokah.


HAJI FURODA

Dewa Eka Prayoga


Tadinya Saya gak mau menceritakan ini, tapi setelah Saya pikir-pikir, semoga cerita ini jadi syiar dan Detonator Kebaikan buat banyak orang. Aamiin… Bismillah. 


“Barangsiapa yang menunjukki kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim)


Jadi ceritanya Saya dan istri itu gak ada rencana hajian tahun ini. Kenapa? Karena memang plan kami bukan di tahun ini. Dijadwalkannya sih tahun depan. Sesimpel itu aja alasannya. Hehe 😁


Karena kalau udah direncanakan, Saya pasti jadwalkan jauh-jauh hari, termasuk segala bekal persiapannya, mulai dari bekal hati dan hartanya. Konon kataya, Furoda itu harganya mahal. Dan ternyata benar, kami berdua aja berangkat hampir 700 juta. Allah ya rabb… 🥹


Pada mulanya Saya gak yakin bisa daftar. Kenapa? Karena uang di tabungan kami habis. Sisa dikit. Gak cukup lah pokoknya. 


Tapi istri berharap hajian tahun ini. Tanpa menunjukkan rasa resah dan gelisah, Saya tetap pasrah & ikhtiyar terbaik.


Beberapa kawan dekat sempat gak percaya dan bertanya, “Ah, gak percaya, masa kang Dewa gak punya tabungan…”.


Bukan tanpa sebab, karena kami baru aja ngabisin tabungan pasca Ramadhan. Menjadi komitmen kami, setiap Ramadhan pengen Sedekah Brutal Gila-Gilaan, melepas kemelekatan diri pada harta, pokoknya hajar bleh gila-gilaan. Soal angkanya, biarkan Allah saja yang tahu. Gak perlu Saya ceritakan.


Oleh karena itu, saldo kami untuk bayar furoda dua orang (Saya dan Istri) itu gak cukup. Udah dihitung bolak-balik, tetap aja gak cukup. Kalaupun cukup, harus nunggu bulan depan. Setelah bagi-bagi japrem, alias bagi hasil. Hehe 


Dan Qodarullahnya lagi, dalam waktu bersamaan, dua mobil kami (Range Rover dan Mini Cooper) kompakan pengen service barengan. Gak tahu kenapa kok bisa bareng gitu. Gokil banget lah pokoknya. Dan angka servicenya ternyata gak biasa, karena memang bukan service biasa, lebih ke treatment khusus, mulai dari ganti power stearing sampai ABS. Angkanya, subhanallah banget pokoknya, total 70 juta lebih. Tim Saya di kantor aja kaget dengernya. Makin aja nih duit buat bayar Furoda kurang. Deg-degan. Hahaha…


Singkat cerita, ada transferan dari salah satu perusahaan. Alhamdulillah, angkanya cukup besar. 100 juta lebih. Tapi Saya niatkan, karena udah ditagih dan ditanya sama co-Founder DeEP-Foundation, Rendy Saputra, yaudah Saya niatkan lagi uang tersebut buat Sedekah. Bismillah…


Memang rada sedeng sih, bukannya diniatkan bayar Furoda, eh malah disedekahin. Tapi ya itu, kalau udah komit tapi gak dijalanin, terasa ada yang kurang. Meskipun di bulan sebelumnya udah pol-polan. Tapi yaudah deh, cusss!


Pas mau transfer, eh ternyata kena limit. Maklum, di waktu yang bersamaan, Saya harus transfer buat gaji tim yang ada di bawah Saya langsung plus buat bayar-bayar segala hal.


Kala itu, Saya terjadwal ke Jakarta untuk konsultasi dan halaqoh rutin bareng Ustadz Bendri, guru parenting kami. Sepanjang nyetir, Saya pasrah total sama Allah, “Ya Allah, kalau memang Engkau takdirkan kami berangkat Haji tahun ini, hamba bersyukur. Namun jika memang belum waktunya, hamba ridho…”.


Eh gak selang beberapa lama, ada chat masuk lewat WhatsApp. Namanya juga lagi nyetir, Saya gak langsung buka. Cuma dari namanya, ini chat masuk dari sahabat dekat Saya. Intinya, beliau mendoakan soal niat Haji kami tahun ini. Mendoakan terbaik.


Tapi gak cuma sekadar itu… 


Sahabat Saya ini juga cerita, “Maaf ya kang gak biasa bersamai Hajian tahun ini. Dulu kan kita udah janji bakal haji bareng-bareng, tapi Qodarullah Saya belum bisa berangkat. Doain kami dari sana ya kang..”.


Dan beliau melanjutkan, “Ini kang ada sedikit bekal dari kami. Gak banyak, tapi semoga membantu akang dan teh Wiwin…”.


Sambil intip-intip chat di layar Handhone, sembari nyetir, Saya penasaran, “Wah, ada ngasih bekal segala. Ngasih bukti transferan pula. Saya curiga…”.


Ya. Saya curiga, karena orang ini kalau udah bagi-bagi angkanya rada gila. Padahal dia tahu, (Alhamdulillah) Saya mampu. Tapi ya gitu.


Dan benar, Saya pun terkejut.

Saat Saya membuka screen shoot bukti transfernya, saat itu juga Saya haru menahan tangis. Bukan soal angkanya saja, tapi bagaimana Allah begitu sayang sama kami dan memberikan pertolongannya (lagi-lagi) di detik-detik kami sudah pasrah total dan tawakkal.


Siapapun akan kaget, ketika ada uang masuk 300 juta rupiah masuk ke rekeningnya di saat kebutuhan benar-benar penting dan mendesak. Allahu Akbar! 😭😭😭


Ya. Bekal yang dia transfer ternyata 300 juta.


Dalam hati spontan Saya bergumam, “Ya Allah ya rabb, ini mah angkanya senilai budget Haji Furoda untuk satu orang”. Allah ya rabb… 🥹


Ini bukan pertama kalinya Allah memberikan hadiah kejutan buat Saya & keluarga. Berbagai pertolongan dan keajaiban selalu Allah hadirkan. Mulai dari lepasnya lilitan hutang miliaran, lolosnya dari sakit yang mematikan, dihadirkannya tim penjualan yang loyal & militan, dipertemukannya dengan partner-partner bisnis yang sevisi dan sevalue, dilapangkannya hati & harta untuk berbagi, dan pertolongan-pertolongan Allah lainnya. MasyaaAllah…


Sekali lagi, inilah peristiwa iman.


Dalam kondisi sulit dan pelik, jangan pernah kehilangan iman. Jangan pernah hilang keyakinan. Jangan pernah putus asa dalam rahmat-Nya. Masih ada Allah yang Maha Besar. Kun Fayakun Allah itu nyata. Ada. Beneran ada.


Buat yang berhutang, lunas.. maka lunaslah.


Buat yang sedang sakit, sembuh.. maka sembuhlah.


Buat yang lagi sulit, selesai… maka selesailah.


Buat yang belum punya keturunan, jadi.. maka jadilah.


Sekali lagi, Kun Fayakunnya Allah itu nyata.


Tugas kita beriman dan bertaqwa kepada-Nya.


"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha mengetahui." (QS. Ali 'Imran: 92)


Karena pertolongan Allah yang datang dari arah yang tak disangka-sangka itu hanya untuk mereka yang bertaqwa kepada-Nya.


Banyak-banyak ibadah.

Banyak-banyak sedekah.

Banyak-banyak pasrah.


Semoga Allah menolong kita dari arah yang tak disangka-sangkda dan tak diduga-duga. Kejutan! Bener-bener kejutan. Mengagetkan! 


Mendoakan terbaik….


Semoga Allah menjadikan keluarga orang yang memberikan hadiah Furoda untuk Saya ini menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, dan diberikan keturunan yang sholeh & sholehah, serta jadi Qurrota a’yun. Aamiin…


Mendoakan terbaik juga buat kawan-kawan semua, siapapun yang baca postingan ini, semoga Allah berikan hadiah kejutan terbaik untuk pergi umroh atau haji ke baitullah sesuai kehendak-Nya di waktu terbaik-Nya. Aamiiin…


AROFAH-MUZDALIFAH YANG MEMBUAT GELISAH

.

Dari sekian banyak momen haji..

Bagi saya, ini adalah moment yang paling membuat saya merenung.

Saya bahkan sempat terdiam kosong, ketakutan, sedih, bingung. Nanti saya jelaskan mengapa demikian.

Ini adalah moment ketika para jama'ah bermalam di muzdalifah, sambil mengambil batu kerikil untuk melontar jumroh.

Selepas selesai bermalam.

Para jama'ah bangun sesuai kelompoknya..

Lalu antri berbaris menunggu busnya untuk selanjutnya diantarkan ke mina. Melontarkan jumroh pertama.

.

Saya menyaksikan...

Jutaan orang berkumpul dengan semua kerepotannya. Dengan semua bebannya masing-masing.

.

Betapa lelahnya para jama'ah. Pasti.

Karena sebelum ini, mereka baru saja menyelesaikan wukuf di Arofah. Mulai dari malam sebelumnya.

.

Panas.. letih.. lelah.. ngantuk..

Ditambah dengan segenap koper barang bawaan yang tentu tak ringan yang harus tetap dibawa sebagai tanggungjawab masing-masing.

.

Di sini jama'ah hanya bisa menunggu. Dan ikut perintah petugas.

.

Disuruh bangun ya bangun..

Antri ya antri..

Tunggu ya tunggu..

Naik bis ya naik..

Kapan waktunya? Tidak ada yang tahu pasti. Bisa segera diangkut, bisa tidak.

.

Sekilas yang saya lihat bukan lagi jama'ah.

Tapi manusia.

.

Inilah gambaran nanti manusia saat menanti gilirannya diganggil.

Pasrah.. takut. 

Was-was.. ini mau kemana.

Lengkap dengan membawa amal masing-masing..

.

Menunggu dipindahkan ke tempat selanjutnya. Yang belum tahu.. apakah di sana lebih enak atau lebih susah.

.

Saya kebayang..

Betapa kelak kita semua akan mengalami itu dengan level yang mungkin ribuan kali lipat lebih mendebarkan.

.

Tak ada peluang kembali..

Tak ada peluang mengulang..

Catatan amal sudah di tangan..

Siap dipertanggungjawabkan..

Hanya bisa mengikuti arahan para malaikat mau dibawa kemana.

.

Semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Tak ada yang bisa menolong.. 

Tak asa yang bisa dimintai tolong.

.

Di saat itu..

Mungkin kita semua hanya bisa tertegun pasrah, takut, bingung dan gelisah.

Berjalan rasanya berat karena takut.

Namun juga tak bisa diam karena pasti dipaksa.

.

Alhamdulillah..

Bersyukur masih ada waktu.

Masih ada di dunia. Masih ada kesempatan.

.

Semoga ini jadi pelajaran penting..

Bahwa kelak kita harus mempersiapkan hari dimana kita dipanggil untuk menjawab semua tindakan. Dalam keadaan yang penuh gelisah.

Silahkan banyak tertawa selagi bisa.

Banyak jumawa selagi mampu.

.

.

Salam,

Andre Raditya 

.

#NasihatUntukDiri #PelajaranRahmatBerkah #Hikmah #RezekiLevel9 #AndreRaditya


🙏Kekuatan Memaafkan🙏

------------------------------------------------

Penyakit itu ada kalanya tidak murni bersifat jasadi. Saya ingat cerita seorang teman, yang bapaknya sering sekali sakit dan keluar masuk Rumah Sakit tak terhitung kali.


Di salah satu RS, ada dokter yang mengajak si bapak berbicara dari hati ke hati.


Bapak, apabila bapak ingin sembuh dan tidak sakit lagi maka bapak harus belajar memaafkan. Tanpa itu, kondisi bapak akan begini terus. Keluar masuk RS dan merasa sakit terus. Coba bapak ingat-ingat, siapa yang harus bapak maafkan agar kesehatan bapak bisa segera pulih.


Sepeninggal dokter yang menasehati tersebut, si bapak meminta istrinya untuk memanggil menantu yang selama ini tidak diakuinya.


Semua anggota keluarga kaget. Bagaimana tidak, si bapak pernah membawakan si menantu clurit dan berusaha membunuhnya. 


Tapi karena saat itu suasana di RS dan si bapak lemah terbaring sakit, akhirnya orang-orang percaya untuk memanggilkan si menantu. 


Singkat kata, si menantu datang dengan agak takut-takut mendekati si bapak. Lalu terjadilah adegan seperti di sinetron ikan terbang.


Si bapak mengulurkan tangan, minta menjabat tangan si menantu. Saat tangan si menantu sudah digenggamannya, berkatalah si bapak:


Dengan ini saya terima kamu sebagai menantu saya dan saya maafkan kamu. Sah? Sah!


Kemudian legalah semua, dan si bapak gak sakit-sakitan lagi. 


*Sebagaimana diceritakan oleh salah satu teman 20 tahun lalu, yang sekarang sudah almarhumah.


#catatanria2022


UNINSTALL SOFTWARE BERHALA

________

• "Mas gimana bisa umroh, saya nggak ada uang Mas"

• "Mas gimana bisa kerja disana, saya nggak ada orang dalem"

• "Gara-gara saya pakai jam tangan ini, nggak tahu kenapa saya jadi lebih berwibawa"

•"Kalau bukan lewat pinjaman online, mana mungkin bisa bayar kontrakan!"

• "Duh, besok mau makan apa? kalau beras sudah habis, uangpun juga habis..."

________


Pernahkah kita mendengar ucapan seperti diatas?

Ataukah kita termasuk yang pernah mengucapkan seperti itu?


*Jika iya... Maka segera beristighfarlah...!!!


Barangkali kita pernah mendengar kisah Nabi Dan Rasul terdahulu yang banyak memerangi berhala-berhala yang disembah orang Jahiliyah.


Jika ada berhala di zaman sekarang, mungkin logika sehat kita akan menolak mentah-mentah dan telah menyadari bahwa itu adalah syirik dan kebodohan.


Namun, tahukah bahwa saat ini, jika kita menggunakan kalimat-kalimat yang disebutkan diatas merupakan sebuah kebergantungan selain Allah ﷻ.


Dan kita menyebutnya dengan :

"SOFTWARE BERHALA"


Bisa jadi kita menolak berhala-berhala patung terdahulu (Hardware). Tapi ternyata banyak diantara kita tanpa sadar sudah menginstall software berhala dihati dan diotak kita.


Allah ﷻ berfirman :


وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ  إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ‎


Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

(Q.S. Luqman : 13)


Mari kita beramai-ramai "MENGUNINSTALL SOFTWARE BERHALA" yang ada di otak dan di hati kita. Karena bisa jadi, program tersebut bukan hanya sekedar terinstall namun sudah ter-in-steel.


Naudzubillahi Min Dzaalik.


©PPA Institute | Membumikan Tauhid Sebagai Solusi Hidup

________

#Uninstall #SoftwareBerhala

#BerhalaUang #BerhalaPekerjaan

#BerhalaBenda #BerhalaKendaraan

#PPAInstitute #PolaPertolonganAllah

#Tauhid #MemurnikanTauhid



InsyaAllah akan terus oliv update kisah kisah inspirasi islami lainnya, semoga bermanfaat 

Share:

No comments:

Post a Comment