Hi hai assalamualaikum semua, aku baru aja dapet ilmu nih dari jemari muslimah, tentang bagaimana sih membangun kepercayaan diri jadi penulis pemula...
“Kalau kamu sendiri tidak percaya sama tulisanmu,
bagaimana orang lain mau percaya dan beli bukumu?”
Menjadi penulis pemula itu sering kali seperti berdiri di tepi kolam renang yang dalam: ingin nyebur, tapi takut tenggelam.
Padahal kamu sudah punya ide yang bagus, semangat yang membara, bahkan mungkin sudah penelitian sana-sini. Tapi entah kenapa… tangan gemetar tiap mau nulis, dan makin panik saat diminta promosiin buku sendiri.
Fakta menarik: banyak penulis yang bukunya bagus, tapi tenggelam di pasaran.
Kenapa?
Karena mereka tidak pede untuk mengomunikasikan karyanya.
Mereka terlalu sibuk menyembunyikan bukunya, berharap orang lain yang mempromosikan. Padahal, percaya diri adalah landasan utama yang membuat buku bisa melompat jauh.
Tips Membangun Percaya Diri dalam Proses Menulis Buku
Menjadi Penulis yang Pede Saat Promosi
bagaimana orang lain mau percaya dan beli bukumu?”
Menjadi penulis pemula itu sering kali seperti berdiri di tepi kolam renang yang dalam: ingin nyebur, tapi takut tenggelam.
Padahal kamu sudah punya ide yang bagus, semangat yang membara, bahkan mungkin sudah penelitian sana-sini. Tapi entah kenapa… tangan gemetar tiap mau nulis, dan makin panik saat diminta promosiin buku sendiri.
Fakta menarik: banyak penulis yang bukunya bagus, tapi tenggelam di pasaran.
Kenapa?
Karena mereka tidak pede untuk mengomunikasikan karyanya.
Mereka terlalu sibuk menyembunyikan bukunya, berharap orang lain yang mempromosikan. Padahal, percaya diri adalah landasan utama yang membuat buku bisa melompat jauh.
Tips Membangun Percaya Diri dalam Proses Menulis Buku
1. Ingat: Kamu Bukan Satu-satunya Penulis Pemula Penulis-penulis besar pun dulunya pemula. JK Rowling dulu menulis naskah "Harry Potter" di kafe, karena tidak mampu membayar sewa rumah. Andrea Hirata pernah menolak banyak penerbit. Jadi, jika kamu baru mulai, kamu justru berada di jalur yang normal.
2. Tulis Dulu, Koreksi Belakangan Banyak penulis gagal menyelesaikan buku karena terlalu banyak mengedit saat menulis. Percayalah, tulisan pertamamu memang akan berantakan dan itu wajar banget. Tugasmu di awal hanya satu: selesaikan dulu. Koreksi, polesan, dan keindahan itu kerjaan babak kedua.
3. Punya Mentor atau Komunitas Penulis Kalau kamu sering ngerasa nggak percaya diri karena takut tulisanmu jelek, coba deh punya mentor atau teman satu getaran di komunitas menulis. Mereka akan membantu kamu melihat kelebihan tulisanmu yang mungkin tidak kamu sadari sendiri.
4. Baca Ulang Tulisanmu Sebagai Pembaca Tinggalkan tulisanmu sehari, lalu baca ulang sebagai pembaca, bukan penulis. Rasakan emosinya, pesannya, dan keunikannya. Percaya atau tidak, kamu bakal lebih objektif dan mulai bangga dengan tulisanmu sendiri.
2. Tulis Dulu, Koreksi Belakangan Banyak penulis gagal menyelesaikan buku karena terlalu banyak mengedit saat menulis. Percayalah, tulisan pertamamu memang akan berantakan dan itu wajar banget. Tugasmu di awal hanya satu: selesaikan dulu. Koreksi, polesan, dan keindahan itu kerjaan babak kedua.
3. Punya Mentor atau Komunitas Penulis Kalau kamu sering ngerasa nggak percaya diri karena takut tulisanmu jelek, coba deh punya mentor atau teman satu getaran di komunitas menulis. Mereka akan membantu kamu melihat kelebihan tulisanmu yang mungkin tidak kamu sadari sendiri.
4. Baca Ulang Tulisanmu Sebagai Pembaca Tinggalkan tulisanmu sehari, lalu baca ulang sebagai pembaca, bukan penulis. Rasakan emosinya, pesannya, dan keunikannya. Percaya atau tidak, kamu bakal lebih objektif dan mulai bangga dengan tulisanmu sendiri.
Menjadi Penulis yang Pede Saat Promosi
1. Ubah Pola Pikir:
Promosi Itu Bukan Jualan, Tapi Berbagi Manfaat Hentikan mikir promosi itu norak. Coba pikir begini: kalau bukumu bisa membantu seseorang sembuh dari patah hati, move on dari trauma, atau semangat menata hidup... kenapa harus disembunyiin? Promosi itu ibadah juga, loh, asal niatnya benar.
2. Latih Public Speaking dan Storytelling di Instagram atau TikTok
Mulailah dari hal kecil. Coba cerita di Instagram Story tentang proses kamu menulis buku. Bikin konten “behind the scene,” kutipan buku, atau QnA. Semakin sering kamu muncul, semakin banyak penonton yang percaya dan kamu pun semakin pede.
3. Membuat Personal Branding sebagai Penulis
Gunakan foto profil yang konsisten, bio Instagram yang mencerminkan kamu sebagai penulis, dan posting konten-konten yang menggambarkan gaya tulisanmu. Orang akan lebih mudah mengenal dan percaya, sebelum akhirnya membeli bukumu.
4.Yuk Posting Testimoni dan Kemajuannya
Misal, kamu upload chat orang yang suka tulisannya, atau foto draft bukumu yang semakin tebal. Bukan buat pamer, tapi buat bukti sosial. Itu membuat kamu terlihat nyata dan bukumu dinanti-nanti.
Semoga tips simpel ini berguna ya buat kamu, semangat untuk semua penulis pemula ^^.
Semoga tips simpel ini berguna ya buat kamu, semangat untuk semua penulis pemula ^^.