Bismillah semoga bermanfaat, sebelum melihat soal dan jawabannya mari kita doakan penulis dan pemilik blog ini agar senantiasa istiqomah dalam kebaikan dan keislaman hingga akhir hayat, serta dapat bermanfaat bagi orang banyak hingga akhir hayat aamiin
Soal
1. Jelaskan pengertian dan tujuan Penjaminan Kualitas ( Quality Assurance)!
2. Jelaskan elemen penting yang berkaitan dalam penjaminan kualitas ?
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang ISO 9000 series (9000 s/d 9004)!
4. Jelaskan manfaat penerapan ISO 9000 bagi perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan.!
5. Jelaskan 5 hal yang harus diketahui pimpinan dalam melaksanakan manajemen kualitas,
khususnya
Total Quality Management (TQM)!
6. Apakah yang dimaksud dengan Kepemimpinan dalam kualitas secara total (Total Quality
Leadership
atau TQL) dan apa sajakah prinsip TQL?
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Strategic Quality Management (SQM)
8. Jelaskan konsep inti dalam SQM menurut Tummala dan Tang (1996)
Jawaban
1. tujuan penjaminan kualitas:
-
Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus menerus dan berkesinambungan
melalui praktik yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.
-
Memudahkan mendapatkan bantuan baik pinjaman uang atau fasilitas atau bantuan lain
dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
-
Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten
dan bila mungkin membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.
-
Menjamin tidak akan adanya hal hal yang tidak dikehendaki.
2. elemen penting yang bekairan dengan penjaminan kualitas yaitu:
-
Kebijakan, yang meliputi tujuan, filosofi, dan nilai dari produk atau jasa, misalnya
tanggapan, mudah diakses, sesuai dengan kebutuhan, kesamaan atau keadilan, efisien,
efektivitas.
-
Komitmen yang jelas terhadap kualitas pada seluruh produk atau jasa yang ada yang
harus dimengerti dan dianut oleh seluruh staf.
-
Metode yang efektif dan disepakati mengenai keterlibatan pelanggan dalam perencanaan
dan pandangan terhadap produk dan pelayanan.
-
Standar kesesuaian atau pencapaian yang bersifat khusus.
-
Tindakan perbaikan bila standar pencapaian tidak terpenuhi
-
Prosedur pelatihan dan pengembangan staf yang berkaitan dengan penjaminan kualitas
dan pengendalian kualitas
-
Adanya kesepakatan kontrak antara produsen dan pemberi jasa dan pelanggan.
3. ISO 9000: Standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas, Pemandu untuk pemilihan
dan penggunaan standar. Standar ISO 9000 berisi pedoman yang digunakan bersamaan
dengan keempat standar lainnya.
ISO 9004: elemen elemen manajemen kualitas dan sistem kualitas – pemandu/pedoman. Model
ini memberikan pengertian atau wawasan mengenai berbagai elemen yang termasuk dalam
sistem kualitas dan juga struktur yang diharapkan dalam sistem tersebut.
4. manfaatnya adalah sebagai berikut:
-
Sebagai sarana pemasaran
-
Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui sistematika dan
pendekatan yang terorganisir pada pemastian kualitas.
-
Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan
-
Dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk atau jasa dengan memenuhi
persyaratan pembeli melalui kerja sama dan komunikasi yang lebih baik, penguatan
pengendalian bisnis dan proses teknis, penurunan pemborosan karena kualitas kerja
yang buruk.
-
Dapat memberikan pelatihan yang sistematis kepada staf melalui prosedur dan instruksi
yang baik
-
Mengantisipasti tuntutan konsumen atas produk dan tingkat persaingan usaha yang telah
mengalami evolusi sehingga produsen menanggapinya melalui pendekatan kualitas,
pengendalian kualitas, pemastian kualitas, manajemen kualitas, dan manajemen kualitas
terpadu.
-
Sebagai fondasi yang mantap untuk pengembangan kualitas selanjutnya menuju
manajemen kualitas terpadu.
5. 5 hal yang harus dikethaui pimpinan yaitu:
-
Mengenal para pelanggannya dan menemukan kebutuhan mereka
-
Menyusun standar yang konsisten dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
-
Melaksanakan pengendalian proses dan sistem dan memperbaiki kemampuannya
-
Tanggung jawab pimpinan dalam menyusun filosofi, kebijakan kualitas, dan menyediakan
motivasi melalui epemimpinan dan menyiapan personil yang mampu mencapai sasaran
kualitas
-
Pemberdayaan personil pada seluruh level dalam organisasi untuk melaksanakan
perbaikan kualitas.
6. yang dimaksud dalam kepemimpinan dalam kualitas secara total adalah sistem manajemen
strategi yang terintegrasi, untuk mencapai kepuasan pelanggan yang melibatkan seluruh
pemimpin dan seluruh pengikut atau karyawan dan penggunaan metode kuantitatif untuk
mengadakan perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam proses organisasi.
TQL meliputi tiga prinsip yaitu mencapai kepuasan pelanggan, membuat perbaikan secara terus
menerus dan berkesinambungan, dan membangun tanggung jawab setiap orang terhadap
kualitas.
7. Strategic Quality Management adalah sebagai suati pendekatan untuk menyusun dan
mencapai sasaran standar kualitas bagi organisasi atau perusahaan dan sebagai suati filosofi
dan praktik organisasi yang bertujuan mengatur sumber daya manusia dan sumber daya lain
yang ada dengan cara yang paling efektif untuk mencapai sasaran organisasi atau perusahaan
tersebut.
8. menurut Tummala dan Tang (1996) konsep inti dalam SQM yaitu,
Fokus pada pelanggan. Fokus pada pelanggan ini merupakan sasaran kualitas dan
strategi dalam penerapan manajemen kualitas strategik.
-
Kepemimpinan. Kepemimpinan yang dimaksud adalah kepemimpinan pada seluruh level
manajemen dalam organisasi, khususnya dalam menjaga dan memelihara hubungan
yang dekat antar divisi atau bagian dalam organisasi.
-
Perbaikan terus menerus dan berkesinambungan, meliputi memberikan yang terbaru
dalam produk dan jasa, menghasilkan produk yang seragam dengan mengadakan
benchmarking, mengurangi variasi, mengurangi atau menghilangkan kesalahan,
memperbaiki kemampuan memberikan respon, meningkatkan produktivitas dan efektif
dalam penggunaan seluruh sumber daya.
-
Perencanaan kualitas strategik. Untuk dapat mencapai kesempurnaan dala kualitas dan
menjadi market leader, membutuhkan orientasi ke masa mendatang dan kemauan
membuat komitmen dalam jangka panjang dengan pelanggan, karyawan, pemegang
saham, pemasok, dan masyarakat.
-
Kualitas desain, kecepatan, dan pencegahan. Organisasi atau perusahaan dituntut untuk
menjadi inovatif dalam menerapkan teknologi, menggunakan sistem pemrosesan yang
terencana dengan baik dan terintegrasi dengan sempurna, dan mempunyai perencaan
dalam produk maupun jasa berdasar perancangan terbaru dengan konsep kreatif dan
peralatan yang paling kompleks.
-
Partisipasi dan kerja sama seluruh personil. Strategi inovatif banyak melibatkan
karyawan, dengan program karyawan multi fungsi, program manajemen tim yang mandiri
oleh karyawan, program manajemen partisipatif, dan gugus kualitas, yang harus
didukung untuk memperbaiki keahlian dan pengetahuan, kinerja dan fleksibilitas untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kualitas.
-
Manajemen berdasar fakta, untuk dapat mencapai sasaran kinerja dan kualitas
diperlukan manajemen proses yang berdasarkan informasi data dan analisis yang dapat
dipercaya.
1. Jelaskan tiga kelompok besar dimensi TQS dari perspektif manajemen!
2. Jelaskan perbedaan dimensi kualitas layanan antara perusahaan manufaktur dan
perusahaan jasa dari sisi manajemen kualitas layanan dan manajemen proses!
3. Jelaskan dimensi kualitas pada industri jasa menurut Garvin!
4. Jelaskan 3 macam instrumen pengukuran kualitas yang biasa di gunakan.!
5. Jelaskan sasaran utama dan sasaran sistem dari JIT
6. Jelaskan hubungan antara JIT, MRP, dan MRP II?
7. Jelaskan six sigma sebagai sistem manajemen, alat ukur, dan sebagai teknik.?
8. Jelaskan faktor-faktor yang menjadi kendala dalam melaksanakan six sigma!
9. Jelaskan konsep Lean manajemen yang anda pahami!
10. Jelaskan istilah 5 S, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke dan berikan contohnya
Jawaban
-
Sureshehadar (2001) mengidentifikasi 12 dimensi penting dalam TQS dari perspektif
manajemen. Keduabelas dimensi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok
besar, yaitu
-
Kelompok pertama, adalah dimensi manajemen kualitas generik yang berlaku
untuk perusahaan manufaktur maupun jasa. Dimensi ini meliputi komitmen
manajemen puncak dan kepemimpinan visioner, manajemen sumber daya
manusia, desain dan manajemen proses atau sistem teknik.
-
Kelompok kedua adalah dimensi yang jarang ditemukan dalam literatur namun
merupakan elemen kunci dalam TQM untuk perusahaan manufaktur dan jasa.
Dimensi tersebut adalah intervensi serikat buruh dan tanggung jawab sosial.
-
Kelompok ketiga, merupakan faktor faktor unik dalam organisasi jasa yaitu
servicescapes dan budaya layanan.
-
Manajemen Kualitas Layanan
-
Perusahaan Manufaktur : QFD, house of quality, desain Taguchi, poka-yoke,
pencegahan kesalahan, dst.
-
PerusahaanJasa :Mencegahkesalahan,gapanalyisis,criticalincident
technique
Manajemen Proses
-
Perusahaan Manufaktur : pengendalian kualitas statistik, pengendalian proses
statistik, JIT, Six Sigma Quality, dst.
-
PerusahaanJasa :Sistematisasi,standarisasi,penyederhanaan,
komputerisasi, jaringan kerja, dst.
-
Menurut Garvin (1996), dimensi kualitas pada industri jasa antara lain:
-
Communicationyaitukomunikasiatauhubunganantarapenerimajasadengan
pemberi jasa.
-
Credibility yaitu kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa.
c. Security yaitu keamanan terhadap jasa yang ditawarkan.
-
Knowing the customer yaitu pengertian dari pihak pemberi jasa pada penerima
jasa.
-
Tangibles yaitu bahwa dalam memberikan layanan kepada pelanggan harus dapat
diukur atau dibuat standarnya.
-
Reliability yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa
dalam memenuhi janji para penerima jasa.
-
Responsiveness yaitu tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan
penerima jasa.
-
Competenceyaitukemampuanatauketerampilanpemberijasayangdibutuhkan
setiap orang dalam perusahaan untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa.
-
Access yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh pihak pelanggan atau
penerima jasa.
-
Courtesy yaitu kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan
personil.
-
3 Instrumen pengukuran yang biasa digunakan untuk mengukur kualitas yaitu:
-
Kualitas Layanan (Servqual)
Servqual mengukur kualitas layanan dengan membandingkan persepsi layanan
yang diterima dan yang diharapkan.
-
KinerjaLayanan(Servperf)
Servperf mengukur kualitas layanan dengan hanya melihat persepsi kualitas
layanan
-
Kinerja yang dievaluasi (Evaluated Performance atau EP)
EP mengukur gap antara kinerja yang dipersepsikan dan lebih menekankan pada
jumlah ideal daripada harapan pelanggan.
-
Sasaran utama JIT adalah meningkatkan produktivitas sistem produk atau operasi
dengan cara menghilangkan semua macam kegiatan yang tidak memberikan nilai
tambah bagi suatu produk. Kegiatan seperti inilah yang disebut pemborosan.
Tujuan Sistem JIT menitikberatkan pada budaya continous improvement untuk mencapai
biaya produk yang lebih rendah, tingkat produktivitas yang lebih tinggi, kualitas dan
reliabilitas produk yang lebih baik, memperbaiki waktu penyerahan produk akhir dan
memperbaiki hubungan kerja antara pelanggan dengan pemasok.
-
PadadasarnyaMRPdenganJITberbeda,bahkanberlawanan.BilaJITberproduksi
berdasarkan pesanan atau permintaan pelanggan, namun MRP lebih pada pemenuhan
proses produksi untuk usaha perakitan (assembling), MRP masih mentolerir adanya lead
time dan stock on hand, sementara JIT tidak. Sedangkan MRP II diciptakan untuk dapat
mendukung JIT, MRP II biasanya digunakan bersama dengan penerapan JIT pada
industri manufaktur untuk berproduksi mengikuti pull production system. Oleh karena itu,
pengintegrasian keduanya disebut sebagai sistem MRP II/JIT.
-
Six sigma sebagai sistem manajemen, six sigman diterapkan sebagai metode problem
solving yang sistematis yang membantu organisasi mendapatkan solusi yang didasarkan
pada akar permasalahan. Namun pada kenyataannyam penerapan alat ukur dan disiplin
metode yang tepat ternyata belum menjamin organisasi untuk mencapai peningkatan
kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu, pada tataran yang lebih tinggi, six sigma bisa
dipakai juga sebagai sistem praktik manajemen yg berfokus pada 4 bidang yaitu:
-
Memahamisiapapelanggannyadanapasajakebutuhannya;
-
Menyelaraskan strategi dan proses proses inti dalam perusahaan atau organisasi
untuk memenuhi kebutuhan tersebut;
-
Menggunakan analisis data secara rinci untuk memahami dan meminimalkan
variasi atau penyimpangan pada proses inti, yaitu proses produk atau layanan;
-
Infrastrukturyangkuatuntukmenjaminberjalannyaaktivitasperbaikandalam
organisasi dapat mencapai hasil atau kinerja yang lebih baik.
Six Sigma sebagai alat ukur dapat disamaartikan dengan pengukuran berat. Jika kita
ingin membandingkan dua atau lebih proses yang berbeda dan ingin mengetahui mana
yang lebih bagus kinerjanya, maka six sigma lah alat ukurnya. Tingkat seberapa bagus
proses produksi atau layanan, dilihat dari seberapa banyak produk atau layanan yang
dihasilkan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Dengan kata lain, semakin kecil cacat
yang dihasilkan oleh proses kita maka semakin bagus proses kita.
Six Sigma sebagai teknik. Six sigman menyediakan metode yaitu Define Measure
Analyze Improve and Control (DMAIC). Define adalah memvalidasi masalah. Measure
adalah mengukur masalah tersebut. Analyze adalah mencari sumber permasalahan.
Improve adalah menentukan solusi dari tiap masalah. Dan Control adalah menjaga agar
solusi tetap berjalan agar permasalahan tidak muncul kembali. Metode six sigma tidak
harus DMAIC, six sigma sebagai sistem pengukuran menggunakan Defect per Million
Opportunities (DPMO) sebagai satuan pengukuran. DPMO merupakan ukuran yang baik
bagi kualitas produk atau proses, sebab berkorelasi langsung dengan cacat, biaya, dan
waktu yang terbuang. Dengan menggunakan tabel konversi ppm dan sigma, akan dapat
diketahui tingkat sigma.
-
Menurut Eckes (2000), faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan six sigma adalah
sebagai berikut:
-
Teknik,yangdisebabkanorangorangmenemuikesulitandalammemahamiteknik
statistik untuk mendapatkan informasi.
-
Politik, yang didasarkan pada mencari solusi untuk diterapkan. Strategi untuk
menghindarinya adalah pemenuhan kebutuhan akan perubahan dan menunjukkan
bagaimana perubahan memberikan manfaat bagi semua orang.
-
Individu, yang meliputi karyawan yang mendapatkan tekanan sebagai hasil dari
masalah masalah pribadi yang tidak berhubungan dengan organisasi.
-
Organisasi,yangterjadibilaorganisasimemegangteguhpadanilainilailama.Hal
ini dapat diatasi bila ada komunikasi yang baik dari pimpinan mengenai nilai nilai
yang mendukung manfaat six sigma.
-
Leanmanagementmenawarkankepadapelanggandengansecaratepatapayang
pelanggan inginkan, tanpa pemborosan, dan melalui proses perbaikan secara terus
menerus dan berkesinambungan. Lean operation dikendalikan oleh aliran kerja yang
dikenal dengan istilah tarikan permintaan pelanggan. Bila JIT cenderung berfokus
internal, lean operation lebih berfokus pada eksternal atau pada pelanggan. Dengan
memahami apa yang pelanggan inginkan dan menjamin bahwa input dari pelanggan
serta umpan balik dari pelanggan merupakan titik awal bagi lean operations. Lean
operation berarti mengidentifikasi nilai pelanggan dengan menganalisis semua kegiatan
yang diperlukan untuk menghasilkan produk dan mengoptimalkan seluruh proses dari
sudut pandang pelanggan. JIT lebih menekankan pada penyelesaian masalah,
sedangkan lean operations lebih menekankan pada memahami pelanggan.
10. 5S yaitu:
-
Seiri,yaitudisiplinditempatkerjadengancaramelakukanpemisahanberbagai
alat atau komponen di tempatnya masing masing sehingga untuk mencarinya nanti
bila diperlukan akan lebih mudah. Atau dikatakan manajemen stratifikasi dan
menangani penyebab.
-
Seiton,yaitudisiplinditempatkerjadenganmelakukanpenyimpananfungsional
dan membuang waktu untuk mencari barang.
-
Seiso, yaitu disiplin di tempat kerja dengan melakukan pembersihan sebagai
pemeriksaan dan tingkat kebersihan.
-
Seiketsu,yaitumanajemenvisualdanpemantapan,kegiataninimeliputi
pemberian tanda, pengumuman, label, pengaturan kabel, dll.
-
Shitsuke,yaitupembentukankebiasaandantempatkerjayangberdisiplin.
Kegiatan ini meliputi pembersihan bersama, manajemen ruangan umum, dan
tanggung jawab individual.