Analisa aset dan Penilaian Obligasi

Halo assalamualaikum berikut penjelasan singkat mengenai analisis aset. Semoga bermanfaat.


Analisis aset
Adalah analisa yang dilakukan pada neraca keuangan di bagian aset karena neraca menunjukkan kondisi keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
Aset terdiri dari current asset dan non-current asset atau fixed assets.
A.      Current Assets
Current assets merupakan aset yang memiliki tingkat perputaran yang tinggi dan paling cepat bisa dijadikan uang tunai dalam periode waktu, biasanya satu tahun.
Adapun item-item yang termasuk dalam kategori  current asset yaitu
1.       Kas
Dalam neraca, kas diletakkan paling atas. Ini dilakukan karena kas adalah yang paling likuid di antara aset lainnya. Dalam artian, jika perusahaan sedang membutuhkan / memerlukan uang, hal itu dapat langsung diambil dari kas. Karena itu, ketersediaan kas dalam jumlah yang selalu cukup sangat diharapkan oleh pihak manajemen perusahaan.
Dalam setiap aktivitas perusahaan, baik dalam bentuk operasi, investasi, maupun pendanaan, selalu berkaitan dengan kas. Kondisi keterkaitan seperti itu telah menyebabkan kas ikut mengalami perubahan setiap waktunya. Oleh karena itu tugas penting bagi seseorang manajer keuangan harus memperhatikan dan menjaga stabilitas kas agar selalu berada dalam keadaan yang stabil dan terkendali.
Untuk memahami lebih dalam tentang perubahan kas , dan supaya dapat melakukan analisis lebih lanjut dapat kita lihat pada tabel klasifikasi penyebab perubahan kas dibawah ini


2.       Emas
Terkait analisa emas, yang pertama perlu kita pahami adalah secara umum, nilai emas dipasaran dibagi dalam tiga kategori , yaitu emas batangan, emas koin, emas perhiasan. Dilihat dari segi nilai, yang memiliki nilai tertinggi adalah emas batangan diikuti dengan emas koin dan terakhir adalah emas perhiasan. Dapat dipahami bahwa ada banyak kebaikan / manfaat apabila suatu negara memiliki cadangan emas yang mencukupi, karena secara konsep keuangan, semakin besar cadangan yang dimiliki, semakin menunjukkan sisi aman karena berpengaruh pada kestabilan peredaran uang.
Begitu juga untuk analisi di bagian bisnis, bagi para pebisnis yang akan sangat baik jika ia memilikicadangan dalam bentuk emas. Emas dapat dijadikan sebagai hedging (lindung nilai) terhadap berbagai kondisi fluktuasi di pasaran internasional dan emas juga merupakan logam yang paling cepat diuangkan kapan saja dan dimana saja. Disisi lain pun emas dianggap cenderung stabil atau banyak pihak menyimpulkan bahwa emas dianggap tidak memiliki efek inflasi.

3.       Obligasi
Obligasi termasuk kategori commercial paper. Commercial paper memiliki beberapa ketentuan yaitu tercantumnya nilai nominal, adanya waktu (deadline) kapan harus dibayar, dan menjelaskan nama penerbit. Obligasi merupakan suatu surat berharga yang dijual kepada publik. Disana dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal, seperti nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit, dan beberapa ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh lembaga terkait.
Analisa untuk menilai obligasi bisa mengacu pada teori berikut ini
Teorema Penilaian Obligasi

Teorema 1:
Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar (market yield).
Dengan meningkatnya suku bunga, maka tabungan aan semakin menarik karena memberikan bunga tabungan yang meningkat. Di sisi investor yang akan menjual obligasinya dan akan mengalihkan hasilnya ke tabungan dengan bunga yang tinggi, sehingga harga obligasi akan menurun.

Teorema 2:
Dengan maturity konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan harga obligasi dengan basis presentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan suku bunga yang sama besarnya yang akan menurunkan harga obligasi.

Teorema 3:
Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya perubahan harga obligasi akan berhubungan positif dengan waktu maturity, yaitu semakin lama maturitinya, semakin besar perubahan harga obligasinya.

Teorema 4:
Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturity obligasi dan volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun (increase at a dimising rate) sejalan dengan meningkatnya maturity.

Teorema 5:
Presentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bungan akan lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi. Jogiyanto (2014,212)

4.       Saham
Saham adalah saham yang berasal dari perusahaan lain, yang dibeli oleh pihak manajemen perusahaan dan selanjutnya sewaktu-waktu bisa dijual kembali jika membutuhkan dana. Hasil keuntungan penjualan tersebut akan masuk kas perusahaan. Jenis saham terdiri atas common stock adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perushaan yang menjelaskan nilai nominal. Pemgangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS(rapat umum pemegang saham) dan RUSPLB (Rapat umum pemegang saham luar biasa) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak, yang selanjutnya pada akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen
Preferred stockl (saham istimewa) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya). Pemegangnya memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan).

5.       Piutang
Merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang, ajsa, atau dari pemberian pinjaman uang. Piutang mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktivitas, seperti sewa dan bunga.

6.       Persediaan
Pada persediaan yang akan baik dan stabil. Pihak perusahaan harus menerapkan konsep manajemen persediaan. Manajemen persediaan adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mengatur dan mengelola setiap kebutuhan barang, baik barang mentah, barang setengah jadi, mapun barang jadi, agar selalu tersedia dalam kondisi pasar yang stabil dan berfluktuasi.

B.      Non-Current Asset atau Fixed Assets
Adalah aktiva perusahaan yang dianggap tidak lancar atau tidak bisa cepat untuk diuangkan jika perusahaan memerlukan dana. Karena itu, bagi suatu perusahaan yang paling penting adalah melakukan keputusan pembelian Non-Current Assetberdasarkan nilai profitable dimasa yang akan datang.

Bagi seorang manajer keuangan yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan pembelian current asset dan noncurrent asset terletak pada tingat perputaran (turnover). Semakin tinggi turnover, semakin tinggi tingkat perolehan keuntungan yang bisa diperoleh. Begitu pula sebaliknya.

Terimakasih

Share:

1 comment: