MANAJEMEN SDM, PERENCANAAN AGREGAT, DAN TEORI MOTIVASI KARYAWAN



TUGAS MANAJEMEN OPERASI

1.      Mengapa strategi SDM yang melekat dalam organisasi sulit ditiru oleh organisasi lain? Beri penjelasan!

Ada dua faktor kunci, yaitu causal ambiguity dan path dependency. Yang pertama, casual ambiguity adalah sulit untuk menangani mekanisme yang tepat dengan saling mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya manusia untuk menciptakan nilai. Untuk dapat meniru sistem yang kompleks, harus diketahui terlebih dahulu bagaimana elemen-elemen itu berinteraksi. Tanpa mengetahui bagaimana sistem SDM bekerja, untuk meniru sulit atau tidak mungkin dilakukan, bahkan dengan menyewa satu atau beberapa top management sekalipun. Hal ini disebabkan pemahaman sistem dalam organisasi melibatkan semua orang didalamnya. Yang kedua adalah path dependent, yaitu kebijakan untuk berkembang dan tidak dapat disederhanakan dari waktu ke waktu. Pesaing dapat memahami sistem yang bernilai, tetapi tidak mampu meniru untuk menerapkannya.

2.      Bagaimana teori dua faktor memotivasi karyawan? Beri penjelasan!
Teori dua faktor memotivasi dengan cara menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja tergantung pada dua faktor, yaitu hygiene factors yang meliputi kondisi kerja dan motivation factors  yang meliputi pengenalan pekerjaan secara baik. Melalui teori tersebut, dinyatakan bahwa hygiene factors mempengaruhi motivasi dan kepuasan hanya apabila mereka gagal memenuhi harapannya. Sebagai contoh, karyawan akan merasa tidak puas apabila kondisi kerja buruk atau upah yang diterimanya rendah. Jika kondisi kerja diperbaiki atau upah dinaikkan, karyawan juga belum tentu merasa puas. Namun, apabila karyawan tidak dihargai di tempat kerjanya atau mereka tidak mampu mengenal pekerjaannya dengan baik, karyawan akan merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila karyawan dihargai di tempat kerja atau mengenal pekerjaannya dengan sangat baik, karyawan akan merasa puas. Dapat dikatakan bahwa hygiene factors berada pada tingkat tidak puas hingga tidak ada kepuasan,sedangkan motivational factors berada pada tingkat tidak puas hingga puas. Dalam teori dua faktor ini, manajer harus mengikuti pendekatan dua tahap. Pertama, manajer harus menjamin memuaskan karyawan. Kedua, manajer harus memberikan motivation factors untuk memperbaiki motivasi dan kepuasan kerja karyawan.

3.      Apa sajakah keunggulan dan kelemahan masing-masing pilihan perencanaan agregat? Beri penjelasan

Pilihan
Keterangan
Keunggulan
Kelemahan
Perubahan Persediaan
Persediaan tinggi pada permintaan rendah & menurun pada permintaan tinggi
Tidak ada perubahan produksi dan jumlah karyawan
Biaya simpan persediaan tinggi, bisa ada kehabisan persediaan & lost sales
Variasi Jumlah Karyawan
Rekrut karyawan jika permintaan naik & memberhentikannya jika permintaan turun
Menghindari biaya alternatif lain
Biaya rekrutmen & PHK karyawan tinggi
Variasi Produksi dengan overtime &undertime
Jumlah karyawan konstan, jam kerja bervariasi sesuai jumlah produksi
Menyesuaikan fluktuasi permintaan tanpa biaya pelatihan karyawan
Kelelahan karyawan saat overtime & sulit memenuhi permintaan
Subkontrak
Menggunakan kapasitas sementara ketika permintaan tinggi
Fleksibilitas dan memperhalus fluktuasi permintaan
Kualitas sulit dikendalikan, profit berkurang, bisnis ke depan hilang.
Karyawan part-time
Terutama di sektor jasa dengan karyawan paruh waktu
Murah, lebih fleksibel daripada full-time workers
Biaya pelatihan tinggi, penjadwalan sulit, kualitas buruk.
Mempengaruhi Permintaan
Jika permintaan turun, perusahaan mencoba meningkatkan dengan promosi
Meningkatkan kapasitas, ada diskon bagi pelanggan
Ketidakpastian permintaan, sulit menyesuaikan permintaan dan penawaran
Backordering pada saat permintaan tinggi
Backorder untuk produk dan jasa yang tidak mampu dipenuhi oleh pelanggan
Menghindari lembur, kapasitas dipertahankan konstan
Pelanggan harus menunggu, jika tidak sabar pindah ke perusahaan lain
Pencampuran produk dan layanan
Teknik untuk mengombinasikan produk
Menggunakan sumber daya secara penuh, jumlah karyawan stabil
Memerlukan karyawan yang ahli dari luar perusahaan.

4.      Strategi apa sajakah yang dapat digunakan dalam menyusun perencanaan agregat? Beri penjelasan!

Strategi perencanaan agregat meliputi level production strategy, chase demand strategy, peak demand strategy, overtime and undertime strategy, backordering strategy, dan part time worker strategy.
1.      Level production strategy merupakan strategi yang dilakukan dengan mempertahankan jumlah produksi konstan dan menggunakan persediaan yang ada untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
2.      Chase Demand Strategy dilakukan dengan berproduksi sesuai dengan kenaikan dan penurunan permintaan tersebut.
3.      Peak Demand Strategy merupakan strategi untuk mempertahankan jumlah produksi sesuai dengan permintaan tertinggi
4.      Overtime And Undertime Strategy digunakan apabila fluktuasi permintaan tidak terlalu ekstrem.
5.      Subcontracting strategy atau outsourcing strategy merupakan alternatif strategi terbaik untuk memenuhi standar kualitas dan ketepatan waktu penyampaian.
6.      Backordering Strategy cocok untuk perusahaan yang membuat produk untuk disimpan, untuk mengatasi pelanggan yang meminta produk tersebut dan kehabisan persediaan .
7.      Part Time Worker Strategy.lebih tepat digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan karyawan yang tidak ahli atau pada pekerjaan yang memang tidak membutuhkan karyawan tetap seperti student staff atau karyawan yang sudah pensiun.

Terimakasih J

Share:

1 comment: