Teori Agensi, Teori Regulasi, Pengungkapan & Contohnya {Teori Akuntansi}



Assalamualaikum guys, kali ini di teori akuntansi beautylivs mau membahas mengenai bebrapa hal yang tercakup dalam dua soal dibawah ini. Semoga bermanfaat, jika ada yang tidak sesuai mohon koreksinya :) Semangat !

SOAL 
1. Penerapan dari teori agensi, teori regulasi, dan teori kepentingan pribadi dalam proses
penyusunan standar akuntansi di Indonesia!
2. Contoh dari pengungkapan mandatory dan voluntary dalam praktik akuntansi!

JAWABAN

1.    Ada beberapa teori yang relevan untuk memahami regulasi suatu pelaporan keuangan yakni mencakup teori pasar efisien, teori agensi, dan teori regulasi yang dibagi lagi menjadi kepentingan publik, gambaran regulasi, dan kepentingan pribadi. Disini akan dibahas mengenai dua hal yaitu teori agensi dan teori regulasi terkait teori kepentingan pribadi.

a.      Teori Agensi

Dalam memahami regulasi suatu pelaporan keuangan menurut . Atkinson dan Feltham  teori ini mempertimbangkan pelayanan atas tuntutan akan sebuah informasi . Teori agensi juga berfokus pada hubungan dimana kesejahteraan pemilik diperayakan kepada agen dalam hal ini manajer.
Sebuah informasi menjadi bernilai jika dapat meningkatkan alokasi sumber daya dan resiko ekonomi. Hal ini dapat terjadi jika ketidakpastian dikurangi.

Ketidakpastian dalam teori agensi dikelompokkan sebagai ex ante dan ex post.
Ex ante atau sebelum kejadian berlangsung, ketidakpastian muncul  pada saat keputusan belum dibuat, seperti ketidakpastian tentang kejadian yang tidak dapat dikontrol atau ketidakpastian mengenai keterampilan manajer.
Ex post atau setelah kejadian, ketidakpastian muncul setelah suatu keputusan dibuat dan hasilnya direalisasikan.

Teori agensi berfokus pada dampak laporan setelah kejadian pada ketidakpastian setelah kejadian.
Teori agensi menggambarkan kerangka untuk mempelajari kontrak antara pemilik modal dan agen untuk memprediksi konsekuensi ekonomi dari suatu standar.
Sebagai contoh, jika ada regulasi (standar) yang berlebihan yang mengakibatkan adanya free rider dimana pihak-pihak yang tertarik pada informasi namun tidak mau mengeluarkan biaya untuk memperoleh informasi tersebut memiliki motivasi yang lebih besar untuk meningkatkan  permintaan, itulah yang disebut dengan istilah free rider. Kecenderungan pelaporan yang diwajibkan akan berakibat pada informasi yang berlebihan (dampak dari suatu standar) . Bagi pengguna informasi, karena mereka tidak mengeluarkan biaya untuk menghasilkan informasi maka mereka akan menuntu t lebih banyak informasi (dampak suatu standar bagi pengguna informasi)/

b.      Teori Regulasi – teori kepentingan pribadi

Teori Regulasi –teori kepentingan pribadi muncul akibat ketidakpuasan terhadap dua teori sebelumnya yakni teori kepentingan publik dan teori potret regulasi. Asumsi teori sebelumnya mengatakan bahwa regulasi muncul karena reaksi pemerintah sebagai akibat tuntutan publik untuk memperbaiki inefesiensi dan ketidak adilan dalam praktik-praktik yang dilakukan baik oleh individu maupun organisasi. Teori ini meramalkan bahwa regulasi akan menggunakan kekuatannya untuk mentransfer pendapatan dari mereka yang memiliki sedikit kekuatan politik kepada mereka yang memiliki lebih kekuatan politik. Selanjutnya akan kita bahas bagaimana mengaplikasikan teori-teori ini ke dalam praktik.


2.  Pengungkapan mandatory dan Voluntary

a.         Pengungkapan Mandatory (Pengungkapan Wajib)

Pengungkapan ini merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini peraturan dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), namun sebelum dikeluarkan keputusan Ketua Bapepam Nomor 38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 mengenai laporan tahunan bahwa yang dimaksud dengan pengungkapan wajib adalah meliputi semua pengungkapan informasi dalam laporan keuangan. Setiap  emiten atau perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek wajib menyampaikan laporan tahunan secara berkala dan informasi material lainnya kepada Bapepam dan publik.

Ikhtisar data keuangan penting meliputi sekurang-kurangnya:

a.
penjualan / pendapatan usaha;
l.
jumlah investasi;
b.
laba (rugi) kotor
m
jumlah kewajiban;
c.
laba (rugi) usaha;
n.
jumlah ekuitas;
d.
laba (rugi) bersih;
o.
rasio laba (rugi) terhadap jumlah aktiva;
e.
jumlah saham yang beredar
p.
rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
f.
laba (rugi) bersih per saham;
q.
rasio lancar;
g.
proforma penjualan / pendapatan usaha (jika ada)
r.
rasio kewajiban terhadap ekuitas;
h.
performa laba (rugi) bersih (jika ada)
s.
rasio kewajiban terhadap jumlah aktiva;
i.
performa laba (rugi) bersih per saham (jika ada)
t.
rasio kredit yang diberikan terhadap jumlah simpanan (khusus untuk perbankan);
j.
modal kerja bersih
u.
rasio kecukupan modal (khusus untuk perbankan); dan
k.
jumlah aktiva
v.
informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan perusahaan.


b.        Pengungkapan voluntary (Pengungkapan Sukarela)

Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan informasi yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku atau pengungkapan melebihi yang diwajibkan.
Pengungkapan sukarela merupakan salah satu cara meningkatkan kredibilitas pelaporan keuangan perusahaan dan untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis perusahaan (Healy, Palepu, 1993 dalam Sotomo, 2004).

Manajer menyediakan item-item pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan karena mereka mempersepsikan bahwa item-item tersebut penting untuk diungkap. Ada beberapa kelompok user yang masing-masing memiliki persepsi berkenaan dengan item-item pengungkapan sukarela. Satu kelompok user mungkin mempersepsikan item A lebih penting daripada item B. Sebaliknya mungkin kelompok user lain mempersepsikan item B lebih penting daripada item A. Perbedaan persepsi ini di antara group users mungkin disebabkan oleh perbedaan kebutuhan informasi untuk memenuhi tujuan spesifik mereka.

Bersumber dari PSAK dapat disimpulkan bahwa informasi lain atau informasi tambahan (contoh : telaahan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan, posisi keuangan perusahaan, kondisi ketidakpastian, laporan mengenai lingkungan hidup, laporan nilai tambah)  merupakan pengungkapan yang dianjurkan (tidak diharuskan) dan diperlukan dalam rangka memberikan penyajian yang wajar dan relevan dengan kebutuhan pemakai. Luas pengungkapan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sosial budaya suatu negara, teknologi informasi, kepemilikan perusahaan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

Terimakasih

Share:

No comments:

Post a Comment